ESAY " REVOLUSI PERGERAKAN "
Kader BERANI Menuju Pergerakan
Kota Metro Sering di sebut dengan kota
pendidikan, adanya banyak tempat pendidikan dan perguruan tinggi di kota metro
membuat banyak masyarakat di luar kota metro mempercayai bahwa pendidikan di
kota metro memang sudah berkualitas. Sehingga banyak masyarakat yang
mempercayai kota metro sebagai tempat yang pas untuk mencari ilmu dan
pengalaman untuk bekal
di masa depan. Dengan
banyaknya perguruan tinggi di Kota Metro banyak juga organisasi-organisasi
ekstra kampus yang ada di kota metro salah satunya adalah PMII. PMII adalah
pergerakan mahasiswa islam indonesia lahir pada tanggal 17 April 1960, PMII di
Indonesia bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk
membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal
Jama’ah (Aswaja) itu adalah salah satu faktor berdirinya PMII di Indonesia.
PMII di kota metro terbentuk dengan upaya yang besar. Organisasi
besar ini tentunya tidak sebegitu mudah berdiri di kota ini, adanya perjuangan
dan proses pergerakan dari para pejuang (mahasiswa Nahdliyin kota metro)
akhirnya mampu membentuk dan mengembangkan PMII di Kota Metro. Ahlussunnah Wal Jama’ah atau sering
kita dengar dengan Aswaja adalah dasar atau ideologi utama oraganisasi ini, berdirinya PMII
digerakkan oleh kalangan pemuda (mahasiswa) NU atau bisa dikatakan bahwa PMII
lahir dari rahim Nahdatul Ulama. Meskipun PMII lahir dari rahim NU tetapi PMII
bersikap independen setelah dicetuskan pada deklarasi munarjati pada 14 juli
1972. Pemahaman yang kurang tentang berorganisasi (kader) dan kurangnya
perhatian lebih terhadap kader-kader menjadi titik lemahnya proses pergerakan
di kota ini. System rekrutmen kaderisasi yang kelihatan sistematis dan berjalan
manis tapi masih banyak kader yang merasa terasingkan, masih banyak kader yang
merasa tersisihkan.
Terjadinya beberapa perebutan kekuasaan, banyak permainan tanpa memikirkan keterbelakangan. Berorganisasi hanya untuk mencari popularitas dan yang diam tak mendapatkan perhatian emas. Terkadang kita (kader) sudah berusaha namun di acuhkan tanpa senyuman. Kami tau ini proses tapi tolong fahami, kami butuh bimbingan bukan clotehan. Perbaikan disetiap bidang itu perlu, apalagi Pengurus Cabang harus bisa mengayomi seluruh kadernya yang ada di komisariat dan khususnya dirayon. Berilah pemahaman dan perhatian lebih kepada kader-kader Rayon khususnya, karena mereka butuh perhatian lebih pengurus cabang dan komisariat, jangan malah mempersulit dan membuat mereka enggan untuk berproses. Komunikasi dan silaturahim terus menerus, berikan senyum manis, tandakan dengan sikap dan perilaku yang mencerminkan kader PMII berintelektual adalah salah satu cara untuk menjaga keutuhan pergerkan. Mari bersama berproses membuat sebuah perubahan melalui pergerakan.
Arifin Dwi Saputra
Kenangan Pergerakan
0 Response to "ESAY " REVOLUSI PERGERAKAN ""
Post a Comment