makalah EVALUASI PENDIDIKAN
EVALUASI PENDIDIKAN
Arifin Dwi Saputra
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Jurai Siwo Metro
E-mail:
Arypindwisaputra1510@gmail.com
Abstrak
Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui atau
menilai keadaan sesuatu objek secara sistematis hasilnya dibandingkan dengan
tolak ukur memperoleh kesimpulan. Evaluasi pendidikan di lakukan memiliki
fungsi dan tujuan,.
Evaluasi hadir untuk memberikan masukan, kajian dan pertimbangan dalam
menentukan sesuatu hal apakah layak untuk diteruskan atau dihentikan. Dengan
kondisi demikian maka istilah evaluasi menjadi sesuatu yang tidak asing di
lembaga pendidikan. Kajian ini untuk memberikan ulasan dan pengantar pentingnya
sebuah evaluasi di lembaga pendidikan. Kajian utama dalam tulisan ini adalah
pengertian, tujuan dan maanfaat dari evaluasi. Tujuan adanya evaluasi pendidikan
adalah memberikan pertimbangan sebelum adanya keputusan dari pemilik kebijakan.
Manfaatnya adalah adanya keputusan yang tepat terhadap program yang sedang atau
sudah dilaksanakan.
Kata
kunci: Evaluasi, Pendidikan, dan progam
A.
PENGERTIAN EVALUASI PENDIDIKAN
Secara etimologi evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu Evaluation
akar katanya value yang berarti nilai, secara harfiah Evaluasi pendidikan dapat
di artikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.[1] Evaluasi
merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang harus dilakukan
secara sitematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau
target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran.[2]
Evaluasi
pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan harga atau nilai berdasarkan kriteria
tertentu (Nana Sudjana, 2002: 111). Evaluasi dalam Pendidikan Islam merupakan
cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar
penghitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek kehidupan mental psikologi
dan spiritual religius, karena manusia bukan saja sosok pribadi yang hanya
bersikap religius, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup
beramal dan berbakti kepada tuhan dan masyarakat.[3]
Dalam bahasa Arab, evaluasi dikenal dengan istilah imtihan, yang berarti
ujian. Dikenal juga dengan istilah khataman sebagai cara menilai hasil
akhir dari proses pendidikan (Arifin, 1991: 247). Evaluasi
merupakan proses yang menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna
untuk menilai alternatif keputusan.[4] Di
samping evaluasi, terdapat pula istilah measurement. Measurement
berasal dari kata “to measure” yang berarti “mengukur”.
Measurement berarti perbandingan data kuantitatif dengan data kuantitatif
lain yang sesuai rangka mendapatkan nilai (angka) (Silverius, 1991: 7).
Secara
terminologis para ahli mendenifisikan Evaluasi sebagai berikut :
1. Menurut
Edwind Wandt, Evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses dalam menentukan
nilai sesuatu.
2. Menurut
M.Chabib Thoha, Evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan objek dengan menggunakan instrument.[5]
3. Menurut
Bloom, Evaluasi adalah Pengumpulan kegiatan
secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kegiatanya terjadi perubahan dalam
diri siswa, menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa.[6]
B.
SISTEM EVALUASI
PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN
Al-Qur’an
menginspirasikan bahwa pekerjaan
evaluasi terhadap manusia didik adalah
suatu tugas penting dalam rangkaian proses
pendidikan yang telah dilaksanakan oleh
pendidik. Ada tiga tujuan pedagogis dari
sistem evaluasi Allah terhadap manusia,
yaitu sebagai berikut:
- Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan yang dialaminya.
- untuk mengetahui sampai di mana atau sejauhmana hasil pendidikan wahyu yang telah diterapkan Rasulullah terhadap umatnya.
- untuk menentukan klasifikasi tingkattingkat hidup keIslaman atau keimanan manusia, sehingga manusia diketahui yang paling mulia di sisi Allah, yaitu paling bertaqwa kepada Nya, manusia yang sedang dalam iman dan ketaqwaannya, manusia yang ingkar kepada ajaran Islam (Arifin, 2009: 163).[7]
C.
HASIL EVALUASI
YANG TIDAK TEPAT
Ada kondisi
bahwa suatu evaluasi tidak tepat, oleh karena itu perlu memperhatikan secara
seksama agar hasil evaluasi tepat. Berikut ini seperti yang diuraikan oleh Jody
L. Patrick dkk (2003). Adapun kondisi evaluasi tidak tepa adalah sebagai
berikut ini:
- Evaluasi akan Menghasilkan Informasi yang Sepele (Trivial Information)
- Evaluasi hanya menghasilkan informasi dangkal dan tidak bermakna atau tidak berguna. Hal ini dapat disebabkan beberapa factor, yaitu alah satunya anggaran yang terlalu kecil sehingga tidak memungkinkan menjangkau subyek evaluasi sehingga informasi yang diperoleh sedikit. Merencanakan evaluasi tidak didasarkan pada teori dan model yang memadai, sehingga hasil evaluasi tidak ada berkaitan dengan program yang dievaluasi. Durasi waktu waktu untuk penelitian terlalu sempit atau terburu-buru, sehingga evaluasi tidak mendalam.
2 Ketika Hasil
Evaluasi Tidak akan Digunakan
Hasil evaluasi
tidak akan digunakan karena faktor tertentu, apakah adanya
perubahan kebijakan atau kondisi lainya sehingga tidak dapat menggunakan
hasil evaluasi.
3.
Evaluasi Tidak
Dapat Menghasilkan Sesuatu yang Berguna, Informasi Tidak Valid
Hasil evaluasi
tidak berguna atau informasi tidak valid. Faktor ini dapat disebabkan oleh
keterbatasan sumber daya, lemahnya dukungan dan kerjasama, keterbatasan
waktu, tugas-tugas evaluasi yang tidak logis, lemahnya akses terhadap data
penting yang diperlukan. Bisa juga karena program yang akan dievaluasi
terlanjur pailit.
4.
Evaluasi Dilakukan pada Tahap Awal Program
Program baru
berjalan atau belum berjalan karena masih dalam rencana sudah dilakukan evaluasi.
Hal ini tidak akan menghasilkan data apa-apa.
5.
Kepatutan
Evaluasi Diragukan
Tujuan untuk
melakukan evaluasi harus jelas dan tepat. Jika evaluator melakukann
evaluasi dengan tepat dan patut, maka peluang melaksanakan evaluasi
akan tinggi. Evaluator harus mempertimbangkan dan menghindari apelanggaran
kode etik profesi. Kepatutan menjadi salah satu atribut etika evaluasi.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi, yaitu akurasi (accuracy) atau ketepatan (propriety), kelayakan (feasibility), dan manfaat (utility).[8]
Dengan demikian Evaluasi bukan hanya
sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan incidental, Evaluasi
merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan
berdasarkan atas tujuan yang jelas. Evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana
tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum apa yang belum dan apa sebabnya.
Evaluasi dalam proses pendidikan mengandung makna pengukuran dan penilaian.
D.
FUNGSI
EVALUASI
Setiap
perbuatan dalam tindakan dalam pendidikan selalu menghendeki hasil. Pendidik
selalu berharap bahwa hasil yang diperoleh sekarang lebih memuaskan dari hasil
yang diperoleh sebelumnya, untuk menentukan
dan membandingkan antara satu hasil dengan lainnya diperlukan adanya
evaluasi.
Seorang
pendidik melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peserta didik yang mana yang terpandai dan terbodoh dikelas.
2. Untuk mengetahui apakah bahan yang telah di ajarkan sudah dimiliki oleh peserta didik atau belum.
3. Untuk mendorong persaingan yang sehat antara peserta didik.
4. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mengalami didikan dan ajaran.
5. Untuk mengetahui tepat atau tidaknya guru memilih bahan, metode dan berbagai penyesuaian dikelas.
6. Sebagai laporan terhadap orang tua peserta didik dalam bentuk raport, ijasah, piagam dan sebagainya.
[1] Ramayulis,
“ilmu pendidikan islam”, (Kalam Mulia : Jakarta,2002), hal 221 dalam Isti
fatonah “ilmu pendidikan” STAIN jurai siwo metro : lampung 2015), hal 187.
[2] M. Nazar
Al masri, “evaluasi menurut filsafat pendidikan islam” Jurnal Penelitian
Sosial Keagamaan Vol 17, No 2 Juli Desember 2014. Hal 230
[5] Ramayulis,
“ilmu pendidikan islam”, (Kalam Mulia : Jakarta,2002), hal 221 dalam Isti
fatonah “ilmu pendidikan” STAIN jurai siwo metro : lampung 2015), hal 189.
[6] M. nazar Al masri,
“evaluasi menurut filsafat pendidikan islam” Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan Vol 17, No 2 Juli Desember 2014.hal 231
[8] A. Shiong
P.mante, “Pentingnya evaluasi progam di Intusti Pendidikan” Scholaria, Vol. 5, No. 2, Mei 2015: 1 - 14,
hal 9.
0 Response to "makalah EVALUASI PENDIDIKAN"
Post a Comment